Teks Khotbah Idul Fitri: Menjadi Mutiara di Segala Zaman Oleh Ustadz Syahid Robani, S.Pd.I Al Hafizh


Teks Khotbah Idul Fitri 1445 H
Oleh Ustadz Syahid Robani, S.Pd.I Al Hafizh

Tema: Menjadi Mutiara di Segala Zaman



Jama'ah Shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah SWT

Segala puji bagi Allah SWT yang telah meng-karuniai nikmat Iman, sehingga kita dibimbing oleh-Nya untuk menuntaskan kewajiban puasa pada bulan Ramadhan 1445 H kita diberikan nikmat sehat, sehingga dapat melangsungkan shalat idul fitri tahun ini secara berjama'ah.

Semoga segala bentuk ibadah yang kita kerjakan pada bulan Ramadhan diterima oleh Allah SWT sebagai amalan unggulan, yang menjadi wasilah untuk meraih ridha Allah SWT. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada suri tauladan kita, Nabi Muhammad SAW, para sahabatnya, dan orang-orang yang senantiasa mengikuti beliau hingga hari Akhir kelak.

Jama'ah Shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah SWT

Tak terasa tahun telah berganti tahun, bulan Ramadhan dan Idul fitri tahun lalu seakan baru saja kita rasakan, saat ini sudah bertemu dengan bulan Ramadhan dan Idul Fitri kembali. Begitu juga dengan putaran zaman, masa, perdaban; yang setiap episodenya memiliki karakteristik tokoh, ruang dan waktu. Allah SWT banyak memberi ibrah (pembelajaran) kepada kita semua terkait Qashas (kisah-kisah) terdahulu yang dilakukan oleh orang yang baik ( para Nabi, Rasul, dan orang- orang shaleh ) dan juga orang yang dzalim, fasiq dan inkar sebagai penyeimbang.


Allah SWT berfirman dalam beberapa ayat Al-Qur'an sebagaiَ inْspirasi;َ 


لَـقَدۡ كَانَ فِىۡ قَصَصِهِمۡ عِبۡرَةٌ لِّاُولِى الۡاَلۡبَابِ‌ؕ مَا كَانَ حَدِيۡثًا يُّفۡتَـرٰى وَلٰـكِنۡ تَصۡدِيۡقَ الَّذِىۡ بَيۡنَ يَدَيۡهِ وَتَفۡصِيۡلَ كُلِّ شَىۡءٍ وَّهُدًى وَّرَحۡمَةً لِّـقَوۡمٍ يُّؤۡمِنُوۡنَ


“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal” (Yusuf: 111)

فَاقۡصُصِ الۡقَصَصَ لَعَلَّهُمۡ يَتَفَكَّرُوۡنَ.....


“Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir” (QS. Al A-raf: 176)

Kisah-kisah pada setiap zaman, masa dan peradaban yang Allah SWT bukakan file-nya kepada Nabi Muhammad SAW, tidak lain bertujuan untuk meneguhkan hati Nabi Muhammad SAW dalam menjalani episode setiap kehidupannya. Dan tentu, sebagai teladan untuk umatnya.


وَكُلًّا نَّقُصُّ عَلَيۡكَ مِنۡ اَنۡۢبَآءِ الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهٖ فُؤَادَكَ‌ ۚ وَجَآءَكَ فِىۡ هٰذِهِ الۡحَـقُّ وَمَوۡعِظَةٌ وَّذِكۡرٰى لِلۡمُؤۡمِنِيۡنَ


Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu (QS.Huud: 120)

Jama'ah Shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah SWT


Perubahan atau perkembangan zaman yang seperti apapun kedepan, sebagai orang Muslim sudah tentu pasti memiliki Allah SWT sebagai Al-Haadi, yang berarti Sang Maha Pemberi Petunjuk. Do'a yang selalu dilantunkan setiap shalat, 17 kali dalam 5 waktu minimal dalam satu hari, adalah wujud dari permohonan petunjuk tersebut.

اِھْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَـقِيْمَ


“Tunjukilah kami jalan yang lurus” (Q.S Al-Fatihah : 6)

Dalam kitab Tafsir as-Sa'di karya Imam Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H, beliau menyebutkan,

“Lafazihdinaashirotolmustaqiim  maksudnya tuntunlah kami, bimbinglah kami dan arahkan kami kepada jalan yang lurus; yaitu jalan konkrit yang menghantarkan kepada Allah SWT, dengan mengetahui kebenaran dan melaksanakannya. Maka tunjukkanlah kami kepada jalan tersebut dan berikanlah petunjuk kepada kami di jalan tersebut, hidayah (petunjuk) adalah bentuk konsisten terhadap agama-nya Allah SWT.”

Imam As-Sa'di melanjutkan, “Hidayah (petunjuk) kepada jalan yang lurus meliputi petunjuk kepada seluruh hal mendetil dalam agama; baik Ilmu maupun amalannya. Oleh karena itu, doa ini adalah termasuk doa yang paling lengkap dan paling berguna bagi seorang hamba. Dengan demikian, maka wajib untuk berdoa kepada Allah SWT dengan doa itu dalam setiap rakaat shalat, karena kebutuhan yang sangat kepada hal tersebut”.

Jama'ah Shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah SWT


Terakhir, tentu sebagai seorang Muslim yang setiap hari selalu meminta petunjuk, bimbingan, dan tuntunan kepada Allah SWT, memiliki cita-cita menjadi Muslim yang unggul; di sisi Allah SWT Sang Pencipta (Al-Khaliq), dan bermanfaat untuk manusia & alam (makhluq). Menjadi mutiara di segalazaman, betapapun kondisi zamannya. Inspirasi yang menggugah, Allah SWT sampaikan di dalam Q.S An-Nahl ayat 66:

وَاِنَّ لَـكُمۡ فِىۡ الۡاَنۡعَامِ لَعِبۡرَةً‌  ؕ نُّسۡقِيۡكُمۡ مِّمَّا فِىۡ بُطُوۡنِهٖ مِنۡۢ بَيۡنِ فَرۡثٍ وَّدَمٍ لَّبَنًا خَالِصًا سَآٮِٕغًا لِّلشّٰرِبِيۡنَ‏


“Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagikamu. Kami memberimu minum daripada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya”.

K.H Bahaudin Nursalim (Gus Baha), salah seorang ulama Indonesia yang sangat masyhur keilmuannya, menuturkan,”Dalam menghadapizaman modern harus membaca Al-Qur'an. Al-Qur'an itu di antara yang dipaparkan, Allah bias mengelola hewْanْ tۢernak (sapi, kambing, dll) yang makan rerumputan, di dalam perutnya terdapat ﻓﺮث , ﺑ ِﻣﻦ (di anَtara kotoran), dan ودم (darah), tapi Allah SWT bias mengelola adanya susu yang murni ﺧـــــﺎﻟﺼـــــﺎ ﻟﺒﻨــــﺎ mengatakan, ulama banyak Sehingga, nikmat). yang murni susu keluar bisa. rusaknya zaman kayak apapun dalam kehidupan nyata seperti adaْ kotoran, دم (darah), kalau kamu baik, pasti jadi labanankholisan (susu yang murni), ndak usah putus asa. Apapun zaman ini, kita tetap menjadi labanankholisan (susu yang murni); menjadi mutiara di segala zaman.

Jama'ah Shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah SWT


Demikian khutbah Idul Fitri pada pagi hari yang penuh keberkahan ini. Semoga Allah senantiasa memberi petunjuk untuk mengamalkan berbagai pelajaran dari khutbah ini dalam kehidupan kita sehari-hari. Mudah-mudahan kita diberikan panjang umur serta dipertemukan kembali dengan Ramadhan pada tahun yang akan datang.
Tags

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Below Post Ad